Senin, 30 April 2012

Isi Hatiku

aku tahu dulu aku membuat kesalahan padamu... bukan.. tapi, kesalahan yang fatal..
iya, bagiku itu merupakan kesalahan yang sangat fatal...
maafkan aku.. aku sangat menyesal.. aku merasa bodoh saat itu kenapa aku bisa berbuat hal yang bodoh..
2 bulan aku mencarimu tapi aku tidak menemukanmu..
aku bertanya kepada orang-orang tapi mereka tidak tahu.. (aku bisa menceritakannya nanti padamu)


aku harap saat aku menyadari ini,semuanya belum terlambat bagiku...
sungguh aku sangat menyesal..
aku tersadarkan oleh suatu peristiwa, mungkin ini memang cara Tuhan untuk mengembalikan aku kepada rencanaNya..
pertemuan kita waktu itu,adalah pertemuan kita yang ketiga, pertemuan dimana kamu mulai mengenal aku.. tapi aku sudah mengenalmu sebelumnya.. tanpa kau sadari..
jujur waktu itu aku benar-benar senang bisa bertemu dengan kamu..


namun, kemudian aku melakukan hal yang sangat bodoh.. iya, aku melepasmu dan memilih jalan yang salah...
hal yang sangat bodoh bukan..
tapi mungkin ini memang sudah direncanakan olehNya. Aku dibenturkan pada suatu peristiwa,.
aku berjalan di jalanku sendiri, dan disitu Dia memberikan tembok yang sangat besar sehingga aku menabraknya. tak ada jalan lain yang dapat aku lalui,selain kembali ke jalan yang sudah Dia sediakan dahulu..
iya aku menyadari hal itu dan aku merasa malu untuk kembali ke jalan itu. Aku malu pada noda-noda yang ada padaku, aku malu pada kesalahan yang aku buat..
tapi aku memberanikan diri untuk kembali..
mengulang perkenalan pada saat itu.. 
Dan aku berharap semuanya masih belum terlambat..

6 bulan kita loss-contact, nomor HPmu pun ilang, emailmu ilang..
dan 2 bulan terakhir aku terus berusaha mencarimu, tapi tak ada jawaban...
entah kenapa aku tiba-tiba teringat untuk membuka email lamaku..
tapi aku lupa passwordku. aku terus berusaha untuk mengingatnya, dan ternyata aku berhasil..
disitu aku menemukan emailmu.. aku sangat senang sekali..

maafkan kesalahanku, aku ingin memulai lagi dari awal..
kuharap semuanya belum terlambat,..
Happily ever after.. Itu ending yang aku harapkan terjadi pada kita..

dulu kamu bilang, "aku terbiasa sendiri.." seperti kisah tokoh roman yang dahulu kamu ceritakan..
kini tidak lagi, aku ingin menjadi bagian dari kamu.